Animal Crossing: New Horizons dirilis hampir 3 minggu yang lalu dan hingga sekarang ini masih menjadi game yang paling banyak dibincangkan internet. Tak disangka game akan mencapai populitas setinggi ini melihat franchise Animal Crossing bisa dibilang niche dibandingkan franchise milik Nintendo lainnya seperti Mario atau Zelda.
Di Indonesia sendiri, game mendadak menjadi game incaran utama sekarang yang membuat harga game tersebut terus naik hingga mencapai Rp1.5 Juta. Mereka yang tidak mempunyai Switch seketika iri dan mendadak ingin console hybrid rilisan 2017 itu. Jujur, saya tidak menyangka game akan sebesar ini di Indonesia. Tak hanya franchise tidak begitu pamor layaknya Harvest Moon dan Stardew Valley, tetapi juga fanbase Nintendo tidak sebesar fanbase PC atau bahkan Playstation.
Jadi apa yang membuat game ini begitu booming saat ini dan apa daya tarik yang membuat fans begitu menyukainya? Sebagai penggemar lama franchise ini, saya mencoba untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut.
Daftar isi
Apa daya tarik Animal Crossing bagi fans?
1. Relaksasi dan Escapism
Hidup itu sulit dan penuh tantangan. Setiap hari selalu ada yang membuatmu lelah dan kesal mau itu dari sekolah, pekerjaan atau di kehidupan bersosial pada umumnya. Animal Crossing tawarkan fantasi untuk keluar dari semua permasalahan tersebut. Kamu masuk ke dalam dunia yang penuh kebahagiaan, bertemu dengan villager unik yang selalu baik dan memujimu padamu serta kamu bisa menciptakan hidup di dunia yang kamu bisa atur sesukamu.
Chore dan membayar utang mungkin menjadi dua mayoritas gameplay yang kamu dapatkan tetapi semuanya tetap dikemas dalam dunia yang penuh senyuman dan menyenangkan. Nook tak pernah meminta bunga atau deadline bayar dan kamu bisa mendapatkan uang dengan begitu mudah di game, berbeda dengan di dunia nyata yang dimana kamu tersiksa untuk penuhi dua hal tersebut. Maka dari itu, relaksasi dan escapism menjadi dua kata kunci dari franchise ini selama belasan tahun.
2. Sistem real-time yang membuat playtime fleksibel dan rewarding
Gimmick utama dari Animal Crossing dibandingkan social sim yang sudah ada ialah waktu berjalan sesuai jam dan tanggal di sistem. Apabila kamu bermain di pagi hari pada tanggal 20 Maret, maka di game juga akan seperti itu. Apabila dimainkan malam, maka di game juga suasananya juga akan malam. Di satu sisi, mekanik ini mungkin akan sangat mengganggu karena apabila game menyuruhmu untuk datang besok, maka kamu benar-benar harus menunggu besok, akan tetapi mekanik ini justru ciptakan nuansa yang unik dan berbeda kepada game.
Ya, kamu bisa time-travel (ubah jam di console agar tidak perlu menunggu), tetapi game memang didesain dengan fondasi real-time, kamu tidak dipaksa untuk mainkan game berjam-jam sekali duduk. Kamu lebih disarankan untuk bermain beberapa jam lalu menyusulnya di malam hari atau kebesokan harinya. Dengan cara begini, kamu tidak burned out atau bosan terlalu cepat dan tiap progres yang terjadi di kota atau rumahmu lebih terasa memuaskan karena kamu tidak terburu-buru mengejarnya.
3. Atmosfir imut dan ceria
Animal Crossing menjadi game yang penuh warna dan keceriaan, cocok untuk menjadi penenang setelah ratusan jam bermain game yang intens, serius dan dark layaknya Call of Duty atau The Witcher 3. Game juga tidak terkesan terpaksa dan terlalu kekanak-kanakan dengan tingkat keimutanya. Sulit untuk dijelaskan dan mungkin bisa kamu mengerti ketika melihatnya langsung tetapi ada feel yang berbeda antara imut di game ini ketimbang media imut lain seperti Hello Kitty atau produk imut lainnya.
Game mungkin kelihatan seperti game anak-anak tetapi fanbase dari game ini lebih diisi oleh remaja dan dewasa yang sudah bekerja ketimbang audiens utamanya. Hal tersebut dikarenakan eksekusi dari developer yang unik.
4. Interaksi yang menyenangkan
Menjadi game social sim, tentu fitur yang harus diprioritaskan oleh developer ialah interaksi NPC. Animal Crossing memberikan nuansa yang berbeda dengan game seperti Harvest Moon atau Stardew Valley. NPC di game tetangga terasa scripted dan baru berubah di kondisi tertentu, sedangkan di Animal Crossing, interaksi dengan tiap villager lebih terasa random.
Memang tiap villager miliki formula dan pola masing-masing tetapi berbicara dengan mereka lebih terasa menarik dan nagih untuk dilakukan karena mereka tak selalu bicarakan hal yang sama dan tidak pernah kehabisan dialog. Terkadang mereka bicara betapa bagusnya pakaianmu hari ini, curhat akan sarapannya, komplain kenapa ada patung godzilla di depan rumah mereka dan masih banyak lagi. Mereka juga tak jarang berkelahi dengan NPC lain atau menghampirimu langsung untuk bicarakan sesuatu. Hal-hal kecil seperti ini membuat sistem interaksi di Animal Crossing menjadi paling dinamis dari seluruh sosial sim yang ada.
Dialog yang dinamis dan pengembangan karakter yang dieksekusi dengan sangat baik membuat tiap villager dan NPC utama di tiap seri sangatlah memorable.
5. Sekali suka, sulit dilepas
Memadukan semua alasan di atas sebelumnya, alasan terakhir yang menjadi daya tarik Animal Crossing ialah game sulit dilepas sekalinya kamu “lekat” dengan apa yang ditawarkan game. Game ini merupakan game yang perlu kamu cek setiap hari. Pengalaman dari seri sebelumnya, apabila kamu absen bermain beberapa hari, kamu akan dipenuhi oleh konsekuensi ketika kembali luncurkan game. Mulai dari rumah dipenuhi kecoa, kota dipenuhi rumput liar dan villager favoritmu berpotensi bakal meninggalkan kota. Belum saya cek apakah New Horizons berlakukan hukuman serupa untuk tidak mainkan game tapi bahkan jika telah diringankan, kamu tetap akan sulit untuk tidak mainkan game ini setidaknya beberapa menit sehari.
Game tidak miliki akhir dan tujuan dan justru karena itu kamu dipancing untuk terus mencari hal baru untuk ditelusuri. Apakah mungkin kamu ingin bermain stalk market, menangkap ikan atau serangga yang hanya hadir di waktu tertentu atau sekedar mengecek apa kabar kota dan keadaan villager lain setiap harinya. Animal Crossing adalah sebuah adiksi, kamu mencoba untuk lepas tetapi selalu dihantui dengan konsekuensi jika tidak luncurkan game. Tentu kamu pasti akan berhenti main game ini khususnya di saat seri baru keluar lagi, tetapi bagaikan circle of life, siklus adiksi akan berputar lagi ketika kamu memainkan seri ini lagi.
Mengapa Seri Terbaru (New Horizons) Mendadak Booming dan Menarik Perhatian Pendatang Baru?
1. Seri Pertama dalam format HD
Meskipun telah dirilis di console rumah 2 kali, franchise Animal Crossing, setidaknya bagi saya, lebih dikenal sebagai franchise yang lebih dominan di handheld. New Leaf menjadi puncak datangnya fans “veteran” sekarang dan hal tersebut bisa dimengerti melihat game tersebut menjadi evolusi besar franchise ini lewat mekanik “walikota” yang seri tersebut perkenalkan.
Pasar handheld memang besar namun pasar console dan PC jauh lebih masif khususnya di generasi ke-7. WiiU menjadi usaha Nintendo untuk bersaing di generasi HD tetapi seperti yang kita tahu, console tersebut gagal total dan satu-satunya game Animal Crossing yang didapatkan hanyalah demo tech aplikasi sosial yang dilupakan beberapa kemudian dan Mario Party clone yang entah kenapa harus menggunakan Amiibo agar bisa dimainkan.
Animal Crossing: New Horizons menjadi seri pertama dalam format HD dan benar-benar tawarkan visual eye-candy tanpa limitasi hardware handheld. Hal tersebut menurut saya cukup untuk menarik perhatian banyak gamer yang mungkin sudah lama tertarik ingin mencoba seri ini tetapi tidak mau investasikan uang mereka di platform handheld.
2. Rilis di waktu yang tepat
Animal Crossing: New Horizons kebetulan dirilis di masa yang kelam oleh pandemi Covid-19. Di tengah kepanikan yang tak menunjukan tanda baik sama sekali, bermain game tentang tinggal di sebuah pulau dengan warga-warga imut yang selalu ceria tentu menjadi escapism yang sangat dibutuhkan saat ini.
3. Meme crossover dengan Doom Eternal
Animal Crossing: New Horizons rilis di hari yang sama dengan Doom Eternal, karena kontras kedua game berbeda jauh, netizen memanfaatkannya sebagai material meme. Kamu mungkin sering melihat Doom Slayer berteman dengan Isabelle baru-baru ini dan itu bukan karena keduannya punya lore atau koneksi apapun secara canon tetapi tak lebih dikarenakan tanggal rilis kedua game sama.
4. Dirilis di console yang memang tengah booming
Berbeda dengan WiiU, Nintendo Switch sukses besar dan saat ini menjadi incaran utama gamer dan keluarga. Tak hanya karena fitur hybrid yang menjadi fitur utama console, tetapi juga console Sony dan Microsoft tengah memasuki generasi baru, membuat banyak orang merasa “nanggung” untuk membeli PS4/Xbox One sekarang. Di tengah wabah Covid-19, banyak orang membeli console ini bersamaan dengan Animal Crossing: New Horizons karena itu game yang terbaru sekarang, apabila kamu membeli console baru, pasti yang kamu beli pertama ialah game terbaru atau juga game yang paling banyak dibincangkan sekarang. Animal Crossing: New Horizons penuhi dua kriteria tersebut.
5. Hype Culture dari Fans Lama
Jika kamu ikut dalam grup dan komunitas Switch atau bahkan komunitas gaming pada umumnya, maka besar kemungkinan kamu akan bertemu dengan satu orang itu yang nggak bisa berhenti bicarakan New Horizons. Nantinya dari satu orang, anggota lain “teracuni” dan terus menyebar ke orang-orang lain yang belum pernah mendengar franchise ini. Hype Culture telah menjadi bagian dari komunitas gaming tiap kali ada game besar akan dirilis. Melihat New Horizons menjadi game terbesar Nintendo saat ini dan belum ada game first-party lainnya yang diumumkan untuk sementara, game ini menjadi satu-satunya yang dibincangkan. Ditambah dengan meme dan Switch tengah di performa puncaknya, semakin tersebar hype New Horizons ke fans lama, fans Nintendo dan pendatang baru.
Baca pula informasi lain terkait Animal Crossing dan review Animal Crossing dari kami beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.