Gelaran BNI Kejurnas PBSI Perorangan Taruna dan Dewasa 2023 tidak hanya menjadi kesempatan atlet merebut juara. Di ajang ini, wasit daerah juga menjalani ujian praktik naik tingkat.
Hal itu diutarakan Ketua bidang Turnamen dan Perwasitan PBSI Mimi Irawan, yang menyebut Kejurnas PBSI menjadi kesempatan wasit-wasit untuk melakukan ujian praktik dalam rangka mendapatkan sertifikat nasional A.
“Makanya ini jadi kesempatan wasit itu untuk berpraktik berbahasa inggris di Kejurnas ini, karena ini rangkaian dari ujian mereka,” kata Mimi kepada detikSport.
“Saya juga sudah minta izin kepada peserta bahwa wasit saya akan memimpin dengan bahasa Inggris, kalau lihat angka bisa melihat di live skor, tidak ada masalah menurut saya. Cuma agak sedikit beda saja,” ujarnya.
Mimi menjelaskan total ada 18 wasit yang sudah bersertifikat nasional B yang secara bergantian melakukan ujian praktiknya dalam memimpin jalannya pertandingan BNI Kejurnas PBSI Perorangan yang berlangsung 18-23 Desember di GOR UNJ, Jakarta ini.
Baca juga: BNI Kejurnas 2023: Target Realistis Pengprov Kepri 8 Besar |
Mereka berasal dari 12 provinsi di antaranya dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta, Palembang, Jambi, Aceh, dan Medan.
“Para wasit ini sebelumnya kami tatar teori dulu selama tiga hari di salah satu hotel, kemudian ini ujian praktiknya. Dan yang memberikan tutor kepada mereka ini yang sudah bersetifikat BWF (Badminton World Federation),” kata Mimi.
“Saya sih berharap semuanya lulus. Tapi kembali lagi ke mereka sendiri, karena bahasa Inggris juga penting,” dia mengharapkan.
Nadya Rachmawati, salah satu peserta wasit nasional A ini mengatakan alasan dia mengikuti ujian ini untuk meningkatkan levelnya ke level internasional. Syukur-syukur menembus BWF.
“Memang ada tantangannya terutama bahasa, karena itu juga yang membedakan. Tapi mau tak mau harus bisa, karena saya ingin terus naik level sampai BWF, Insyaallah,” kata Nadya.
Baca juga: BNI Kejurnas Hari Kedua Sengit, Kenas/Brigita Kalahkan Wakil Tuan Rumah |
(mcy/cas)