Rizky Julian dari mendirikan komunitas basket Glorius ke Basket-ID. Dia berambisi bantu memajukan basket 3×3.
Glorius pertama kali ada pada 2006 saat iseng-iseng ikut turnamen di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Hal tersebut menjadi awal manis bagi Rizky Julian, yang disapa Boski.
Nama Glorius menjadi besar hanya dalam satu tahun. Glorius melegenda sebagai salah satu tim ‘Bounty Hunter’ yang sukses di Jakarta.
“Dulu sempat ada aturan Glorius tidak boleh ikut serta di salah satu turnamen 3on3, ini selain ajang buat cari validasi di basket Indonesia, kita juga niatnya cari uang. Sampai pada satu titik kita di-blacklist karena menang terus selama hampir 6 tahun di turnamen tersebut,” klaim Boski dalam keterangannya.
Baca juga: Kans Basket Putri 3×3 Tampil di Asian Games Hangzhou |
Meski diawal terbentuknya Glorius sering dipandang sebelah mata, Boski tak patah semangat. Bersama tekadnya, Glorius justru menjelma menjadi komunitas basket yang besar yang tak hanya dikenal di Jakarta, tetapi memiliki taji di nasional.
“Glorius bertahan sampai hari ini tujuannya adalah kasih liat ke semua orang kalo komunitas juga bisa kontribusi ke basket nasional. Mungkin zamannya Bounty Hunter udah lewat, di 10 tahun terakhir Glorius fokus kasih balik ke komunitas-komunitas di luar sana apa yang kita dapat buat kemajuan komunitas juga” ujar Boski.
Kecintaan Boski terhadap basket serta komunitas yang dibangun membawanya ke level yang lebih jauh. Saat ini basket 3×3 sudah berevolusi dan tumpuan untuk basket Indonesia berprestasi di level internasional.
Maka dari itulah Boski membentuk Basket-ID, untuk bisa andil memberi kontribusi bagi basket Indonesia khususnya 3×3. Boski punya mimpi untuk membawa 3×3 Indonesia naik tingkat dengan level penyelenggaraan kompetisi yang lebih baik. Basket ID punya banyak konsep demi memajukan bola basket 3×3.
“Harapan terbesar tentu agar 3×3 Indonesia bisa menjadi industri dan para pemain muda punya mimpi buat bela Indonesia ke kancah dunia, karena banyak negara-negara yang dulu tak kita kenal sebagai negara dengan fokus 3×3 seperti Mongolia, sekarang mereka udah 3 langkah di depan kita dalam beberapa aspek.” ujar Boski.